ORANG
KOPLOK GURU SEJATI
Pain
make a man think.
Thought
makes a man wise.
Widom make life
endurable.
Derita
membuat orang berpikir.
Berpikir
membuat orang bijakana.
Bijakana
membuat hidup bisa ditanggung.
-Rev.
Jhon Patrick
Orang-orang
Koplok yang senantiasa menyulitkan kita diluar prakiraan ternyata jutru bisa
menjadi guru sejati. Jelas ini merupakan
paradoks. Bagaiamana mungkin? Bukankah mereka sering membuat kita pusing,
ribet, stres, dan tergganggu? Kenapa kini malah bisa berubah jadi guru dan
mengajari kita bayak hal mengenai hidup?
Ciri ciri orang koplok antara lain sering menyusahkan orang,
merepotkan orang dan menyakitkan hati kita.
Ada
banyak orang seperti ini disekitar kita.
Ini kalau dilihat dari satu perspektif.
Dari perspektif lain orang koplok sebenarnya juga bermaafaat.Mereka
bahkan bisa memberi pelajaran yag mustahil diberikan oleh orang baik.
Semua
itu bisa terjadi karena orang koplok
mampu memberi learning eksperience -sebuah
pembelajaran melalui pengalaman kepada kita.
Menariknya, pembelajaran tersebut jauh lebih efektif ketimbang
pembelajaran yang kita dapat dari orang baik.
Mengapa demikian? Ada alternatif Jawaban yaitu pertama mereka
bisa membuat kita marah, kesal dan sakit hati. Persaan sejenis ini sulit
hilang. Ia masuk kedalam pikiran kita
Membekas. Mungkin kita malah memikirmya berhari-hari.
Kedua
Mereka mengajarkan kita tentang apa arti kehidupan, yang mana didalam kehidupan
tidak selamanya merasakan kebahagian. dari sinilah orang koplok mengajarkan
kita kesedihan, kesedihan itulah yang membuat kita berpikir, dan berpikir
membuat kita bijaksana, bijaksana membuat hidup bisa ditanggung.
Tentu
saja saja ini berbeda dengan pengalaman menyenangkan yang kita peroleh dari
orang baik. Perasaan senang biasanya
terekam sebentar dalam memori, bahkan pengalaman yang diberikan oleh orang baik
kita akan lupa. sekarang senang besok lupa. Pasti kalain pernah berkata seperti
ini “ Cobalah kamu liat satu kali saja perrbuatan baik aku. Perkataan itu menunjukan bahwa bayak orang melupakan
kebaikan. Penelitian yang saya lakukan ketika mengajarkan kepada anak anak
kecil dirumah. Saya sering meminta
kepada anak anak kecil untuk mengingat-ingat peritiwa ketika mereka diremehkan
orang lain. Ternyata banyak anak-anak
kecil yang menceritaka peristiwa yang sudah lama sekali terjadi. Anehnya, mereka masih ingat persis
kejadianya. Ini sekali lagi menunjukan
bahwa peristiwa negatif bertahan lama dari pada peristiwa poitif. Karena bertahan lebih lama, ia lebih bisa
memberikan pelajaran kepada kita. Luka
dari pengalaman buruk sering amat membekas.
Luka ini sulit hilang dan bahkan sering terbawa sampai bertahun-tahun
lamaya. Disaat senggang tanpa kegiatan
tertentu pun peristiwa tersebut bisa muncul begitu saja dipikiran kita. Begitu teringat, perasaan sakit pun kembali
terasa seakan-akan kita baru saja mengalaminya, padahal kenyataanya peristiwa
tersebut sudah terjadi beberapa tahun lalu.
Mengapa saya sangat membeci orang
yang selingkuh
Saya
pernah mendapakan pelajaran berharga dari orang orang koplok, yaitu tentang
perselingkuhan. Dulu saya pernah
diselingkuhi oleh pacar saya, setiap hari saya telah dibohongi dan saya dipaksa
harus percaya kepadanya. Tentu saja saya
sangat tahu bahwa selingkuh itu perbuatan buruk. Orang tua saya sudah mengajarkan hal itu
kepada saya sejak kecil. Dalam agamapun selinghkuh itu
dilarang. Ketikadi pesantren dan di sekolah saya diajarkan supaya menjadi orang
baik.
MUDAH MARAH
Menurut
psikologi, terdapat beberapa rumusan tentang marah, di antaranya: marah yaitu
perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi
menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya:
kemarahan yang teramat sangat. Ada beberapa pengertian marah yang diutarakan
pakar misalnya:
Menurut
C.P. Chaplin, Anger (marah, murka, berang, gusar; kemarahan, kemurkaan,
keberangan, kegusaran) adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah
situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri,
serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada
sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik;
dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang
bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan.
Menurut
al-Jurjani yang dikutip Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, marah adalah
perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah di dalam hati untuk
memperoleh kepuasan apa yang terdapat di dalam dada.
Menurut
Muhammad Utsman Najati, marah adalah emosi alamiah yang akan timbul manakala
pemuasan salah satu motif dasar mengalami kendala. Apabila ada kendala yang
menghalangi manusia atau hewan untuk meraih tujuan tertentu dalam upaya
memuaskan salah satu motif dasarnya, maka ia akan marah, berontak, dan melawan
kendala tersebut. Ia juga akan berjuang untuk mengatasi dan menyingkirkan
kendala tersebut hingga ia bisa mencapai tujuan dan pemuasan motifnya.
Menurut
Mawardi Labay El-Sulthani, marah adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak
dari dalam diri yang dilampiaskan menjadi suatu perbuatan untuk membalas kepada
orang yang menyebabkan marah.
Dari
berbagai pengertian marah tersebut, disimpulkan bahwa marah adalah gejolak
emosi yang diungkapkan dengan perbuatan atau ekspresi untuk memperoleh
kepuasan.
Marah
merupakan reaksi terhadap sesuatu hambatan yang menyebabkan gagalnya suatu
usaha atau perbuatan, biasanya bersamaan dengan berbagai ekspresi perilaku.
Marah merupakan pernyataan agresif, perilakunya mengganggu orang yang dimarahi
bahkan orang-orang disekitarnya. Marah yang bersangatan adalah suatu penyakit.
Sesungguhnya
amarah adalah sifat, bahkan bisa dikatakan sebagai perasaan yang penting bagi
manusia, karena ia dapat membangkitkan gelora perjuangan juga semangat
pengorbanan dalam membela kebenaran, menegakkan keadilan dan meraih kemenangan.
Pentingnya sifat ini terlihat nyata, misalnya dalam semangat perjuangan membela
aqidah dan keimanan, memelihara jiwa raga, harta dan kehormatan. Oleh
karenanya, barangsiapa yang kehilangan sifat ini maka ia akan menjadi bahan
hinaan, ejekan dan pelecehan di antara sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar